Selasa, 29 Oktober 2019

TINJAUAN TEORI PEMBEDAHAN



BAB  1
PENDAHULUAN

1.1     Latar belakang
         Tindakan pembedahan atau tindakan operasi merupakan tindakan yang menimbulkan stress. Orang yang mengalami pembedahan mempunyai resiko integritas atau kebutuhan tubuh yang terganggu bahkan dapat mengancam kehidupan. Penyakit dapat disebabkan oleh aspek manusia atau tenaga, fasilitas atau alat dan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan.
         Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah menjadikan pembedahan yang dulunya sebagai usaha terakhir, sekarang menjadi sesuatu yang dapat diterima secara umum. Perkembangan konsep dan ilmu keperawatan khususnya perawatan perioperatif, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit melalui penerapan pedoman kerja perawat di kamar operasi yang membutuhkan penalaran ilmiah dan penalaran etis.
    Pelayanan keperawatan profesional di kamar operasi meliputi kegiatan mengidentifikasikan kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial dan spiritual serta mengimplementasikan asuhan  keperawatan  yang   bersifat   individualistik,  mengkoordinasikan  semua   kegiatan keperawatan   berdasarkan  ilmu  keperawatan, ilmu   biomedis,  ilmu perilaku dan ilmu alam dasar dalam rangka memulihkan dan mempertahankan kesehatan kesejahteraan pasien sebelum, selama dan sesudah tindakan operasi atau yang lebih dikenal dengan asuhan keperawatan perioperatif sehingga pelayanan di kamar operasi menjadi lebih baik.
        Etika dan tata kerja di kamar bedah merupakan suatu aturan tentang bagaimana cara kerja di kamar bedah dengan baik dan benar, dengan tujuan agar tidak terjadi penyulit akibat tindakan pembedahan. Oleh karena itu semua orang yang bekerja di kamar bedah harus memahami serta melaksanakan tehnik kamar bedah.
        Untuk itu Rumah Sakit Umum  Dr. Soetomo Surabaya yang merupakan rumah sakit pendidikan dan tempat rujukan bagi rumah sakit di Indonesia bagian timur, mengadakan Program Pendidikan dan Pelatihan Perawat Kamar Bedah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personil yang bekerja di kamar operasi.
         Untuk menindak lanjuti hal tersebut maka Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan kamar bedah pada intrumentasi  bedah umum  agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  tentang  teknik  kamar  bedah  terutama  tentang teknik instrumentasi bedah umum sehingga  dapat  memberikan pelayanan  yang profesional yang dapat mencetak tenaga kesehatan yang profesional bagi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang.



1.2       Tujuan pelatihan
1.2.1    Tujuan Umum
Setelah mengikuti program pelatihan perawat kamar bedah intrumentasi bedah umum dapat menghasilkan  perawat  yang  memiliki  pengetahuan  dan   keterampilan   tentang pengelolaan dan teknik kamar operasi  instrumentasi bedah secara baik dan benar.
1.2.2    Tujuan Khusus
                        Diharapkan nantinya setelah mengikuti pelatihan, semua perawat terlatih dapat :
1.       Menerapkan pengelolaan lingkungan kamar operasi.
2.       Menerapkan pengelolaan alat/instrument bedah
3.       Menerapkan pengelolaan pasien bedah
4.       Menerapkan pengelolaan personil.
5.       Menerapkan teknik septik dan aseptik.
6.       Menerapkan teknik sterilisasi dan desinfeksi.
1.3       Manfaat pelatihan
1.3.1    Bagi peserta
Dengan pelatihan instrumentasi bedah umum perawat kamar operasi dapat bekerja lebih sistematik dan rapi. Dengan demikian perawat dapat bekerja sama dengan baik dengan tim bedah sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing.


1.3.2    Bagi institusi
Kegiatan program pelatihan perawat kamar bedah instrumentasi bedah umum ini diharapkan dapat mencetak mahasiswa menjadi perawat yang profesional, mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  tentang  teknik  kamar  bedah  terutama  tentang teknik instrumentasi bedah umum sehingga  dapat  memberikan pelayanan  yang profesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar